banner 728x250

KETUA LBH SUROSOWAN INDONESIA BERSATU (SIB) SUPARMAN ANGKAT BICARA , HADIRKAN PILKADES CIMANGGU II YANG BERKUALITAS.

banner 120x600
banner 468x60

PANTAUINDONESIANEWS.COM | BOGOR – Barometer kualitas demokrasi di Pilkades  akan ditentukan bagaimana pola interaksi antara panitia, pemilih, dan kandidat. Para stakeholder Pilkades selayaknya memiliki komitmen moril yang sama untuk menghadirkan Pilkades yang demokratis dan berkualitas.

SELEKSI TAMBAHAN

Soal integritas itu dimulai dari niat yang kuat untuk bersama menata jalan perubahan menuju ke arah yang lebih baik. Tanpa niat dan komitmen yang kuat, maka Pilkades hanya akan menjadi peristiwa politik yang rutin digelar tetapi kering semangat memperbaiki kualitas demokrasi, kualitas kehidupan warga secara umum.

Ketua Lbh Surosowan Indonesia Bersatu (SIB) Kab. Bogor Suparman  menyikapi Bahwa Panitia Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa Cimanggu II, Kurang Profesional & tidak Demokratis .

PANITIA TINGKAT DESA & TINGKAT KECAMATAN

Ketua Suparman menyampaikan, “ Pilkades yang diselenggarakan, kita berharap banyak lahir pemilih yang cerdas, yang rasional yang pro terhadap perubahan demi kemajuan desa. Adapun pentingnya mewujudkan integritas pemilu didasari pada pandangan bahwa pemilu diselenggarakan untuk menjunjung tinggi sekaligus menegakkan hak asasi manusia dan prinsip-prinsip demokrasi, “ papar Suparman.

Lanjutnya lagi, “ Timbulnya Polemik di Tingkat Kecamatan dikarenakan kurang respon cepat dari kecamatan Cibungbulang, sehingga dianggap lemah dalam menanggapi permasalahan, oleh karena itu  ke depannya  diharapkan pemilihan kepala desa menjadi ajang kompetisi yang berkualitas dalam membangun desa lebih baik,” jelasnya.

DEMO LAKI P45 DI KECAMATAN CIBUNGBULANG

Wajah demokrasi desa akan tergambar dalam segenap aspek kehidupan masyarakat desa, baik sosial-politik, sosial-ekonomi maupun sosial-budaya. Dalam tataran praktis, demokrasi desa terlihat dalam empat bentuk, yakni: memilih pemimpin (kepala desa), pemerintahan desa, musyawarah desa dan partisipasi warga.

Kepala desa adalah pemimpin di desa. Jarak politik antara kepala desa dengan warganya sangat dekat. Lebih dekat bila dibandingkan dengan bupati, gubernur, apalagi presiden. Pemerintah desa adalah pemberi layanan publik yang paling awal dan memiliki jarak psikologis paling dekat dengan warga. Karena itu, pemerintahan desa dapat dimaknai sebagai bentuk kehadiran negara yang paling dekat dengan rakyat.

Oleh karena itu, marilah kita jadikan pesta rakyat pada momentum Pilkades yang akan datang sebagai upaya serius untuk perbaikan kualitas demokrasi bangsa karena bagaimanapun efek bola salju pasti akan terjadi, jika Pilkades berjalan secara demokratis, tentu akan mewujudkan pemilu serentak 2024 sebagai pemilu yang berintegritas dan tentunya akan mempengaruhi indeks demokrasi Indonesia di tingkat global. Selamat buat Pilkades Cimanggu II, semoga terpilih Kepala Desa yang  menjadi harapan Warganya./HDR

Tinggalkan Balasan