banner 728x250

Desak Sekda Jepara Mundur, Seorang Anggota FKOJ Meninggal Saat Unjuk Rasa

banner 120x600
banner 468x60

JEPARA, pantauindonesianews.com – Aksi unjuk rasa menuntut Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jepara, Edy Sujatmiko mundur kembali terjadi. Ratusan warga yang tergabung dalam Forum Komunikasi Ormas Jepara (FKOJ) mendatangi kantor Bupati Jepara meminta Sekda turun dari jabatanny, Rabu (30/8/2023) Siang.

Forum Komunikasi Ormas Jepara (FKOJ ) terdiri dari gabungan Ormas PEKAT IB, GMBI, GRIB, LMPP, LIRA, Pemuda Pancasila.

Murdiyanto salah satu koordinator aksi serta Ketua pemuda pancasila menerangkan aksi unjuk rasa tersebut menjadi tindak lanjut dari audiensi sebelumnya. Lantaran di tubuh Pemkab Jepara terdapat matahari kembar. Sekda dianggap lebih dominan dibanding Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta. Serta mengenai kekosongan jabatan kepala dinas. Juga berbagai permasalahan lain di Jepara yang belum tuntas, tegasnya.

Kita tahu Forkopimda adalah Kapolres, Kajari dan lainnya. Hari ini diskusi belum diselesaikan karena tadi ada teman kita sakit yang mungkin kelelahan, gugur sebagai pahlawan perjuangan kita bersama. Untuk menghormati itu aksi hari ini kami cukupkan.

Lanjutnya,”Benar adanya matahari kembar. Kita bisa lihat selama ini pak sekda seolah-olah, beliau adalah jajaran Forkopimda. Fotonya sering (disejajarkan) bersama Forkopimda.

Kondisi tersebut membuat para pegawai di tingkat bawah tidak nyaman dalam bekerja. Perilaku-perilaku yang selama ini dilakukan Sekda dianggap sudah melebihi batas kewajaran.

Kita mengingatkan, itu mengganggu jalannya pemerintahan. Kenapa tidak (mundur saja). Beliau bisa ditugaskan di tempat lain yang lebih bagus,” Terang Murdiyanto.

Edy Supriyanta selaku PJ Bupati Jepara membantah tudingan para demonstran. Pihaknya menegaskan pemerintahan Kabupaten Jepara berjalan normal berdasarkan aturan yang ada.

“Saya pikir matahari cukup satu saja. Yang lainnya menyesuaikan,” Tegas Edy Supriyanta.

Usai dialog dengan perwakilan demonstran, Edy Supriyanta menegaskan kesiapannya untuk melakukan komunikasi terbuka dengan FKOJ. Dialog dengan perwakilan FKOJ terpaksa diakhiri lantaran satu unjuk rasa meninggal dunia.

“Iya, tadi memang ada pengunjuk rasa yang meninggal. Namanya Mas Kiswanto, Alamat Cepogo (Kecamatan Kembang). Sudah dibawa ke UGD Rumah Sakit Graha Husada. Dan dokter menyatakan meninggalnya karena penyakit jantung. Jadi bukan karena ada apa-apa saat unjuk rasa. Ini kami semua akan ke sana,” Ucapnya. (Aries PIN007).

Tinggalkan Balasan