Pantauindonesianews.com | CIBINONG – Jelang Bulan suci Ramadhan dan mengatasi infllasi daerah, dinas Perdagangan dan Perindustrian (Dusdagin) kabupaten Bogor mengelar Bazar di delapan kecamatan. Bazar tersebut dimulai di Kecamatan Tajurhalang Senin 20 Maret, yang dilanjutkan di Ciampea Selasa 21 Maret. Sementara untuk kecamatan leuwiliang tanggal 4 april, serta Cileungsi tanggal 5 april. Untuk kecamatan Dramaga 10 April. 6 April Sukaraja. 11 April Kecamatan Ciseeng dan 12 April kecamatan Bojong Gede.
Anton Sujana Kepala Bidang Tertib Niada mengatakan, kegiatan tersebut sebagai upaya pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi daerah khususnya menjelang ramadhan dan Idul fitri. “Ada berapa intruksi yang harus setiap daerah laksanakan dalam mengendalikan inflasi disetiap daerah, kabupaten dan kota diantaranya menggelar Bazar murah,” kata Anton kepada Pakar.
Dia menjelaskan, bajar tersebut dilaksanakan beberapa SKPD, sementara untuk Disdagin melaksanakan menjelang ramadhan dan menjelang idul fitri selama 8 kali bazar. “Ini upaya pemerintah daerah, dalam mengendalikan Inflasi daerah. Dan untuk Disdagin sendiri melaksanakan 8 titik lokasi bazar dan di delapan kecamatan dengan harga sembilan bahan poko yang murah,” ungkapnya.
Dalam pelaksanaam bazar sendiri lanjut dia, pihaknya melibatkan, Hiswana Migas, Perum Bulog Cianjur, PT. Indomarco, PT. Alfaria Tri Jaya ( Alfamart). Kamar Dagang dan Industri (Kadin) kabupaten Bogor. dan perushaan lain untuk mendukung pelaksaan Bazar tersebut. “Kami melibatkan perusahaan besar, dan Perub Bulog Cianjur untuk beras. Karena yang kami suguhkan dalam bazar tersebut adalah sembilan bahan poko untuk kebutuhan masayarakat menjelang ramdhan maupun kebutuhan Menjelang Idul Fitri,” jelasnya.
Dia berharap, masyarakat memanfaatkan Bazar Disdagin, karena lanjut dia, bahan baham poko yang yang dijual berkualitas bagus dan harganya lebih murah. “Kehadiran bazar ini, untuk membantu masyarakat, makanya masyarakat silahkan datang ke bazar karena jadualnya sudah kami umumkan, sehingga semua masyarakat di 8 kecamatan dapat terbantu dalam kebutuhan bahan poko,” ungkapnya.
Dasar kegiatan tersebut tambah dia, sesuai dengan arahan tim Pengendalian Inflasi Daerah, sehingga perlu dilakukan pengawasan, pendsitribusian, dan ketersediaan barang dan kebutuhan poko serta pasar murah, disetiap kabupaten dan kota. “Nah, dari dasar itulah Disdagin menggelar rapat kordinasi dengan sejumlah pihak untuk pelaksanaan Bazar Disdagin ini, dengan tujuan untuk mengendalikan inflasi daerah serta membatu masyarakat untuk hari besar keagamaan,” ujarnya.
Anton mengaku, setiap SKPD memilki nama dan Ciri tersendiri dalam melaksanakan bazar tersebut. “Kalau Disdagin namanya Bazar Disdagin, sementara untuk dinas lain seperti Dinas ketangan pangan juga dengan nama gelar ketahanan pangan. Naaah, itu hanya namanya aja yang beda tujuannya sma untuk membantu meringankan beban masyarakat untuk kebutuhan poko,” pungkasnya. UJG/hdr